Bupati Sebut Kasus Peganiayaan di SDN 1 Cempaka Perselisihan Antar Saudara, Keluarga Korban: Itu tak Benar!

Chanel Banten, Lebak – Pihak keluarga korban kasus dugaan penganiayan di SDN 1 Cempaka, keberatan dengan pernyataan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, yang menyebut hubungan antara korban dan pelaku saudara.

Karenannya, mereka meminta Bupati segera menarik ucapannya tersebut. Karena, informasi yang disampaikan tidak benar.

Baca juga: Astaga, Oknum ASN di Lebak Bergaya Preman, Diduga Aniaya Rekan Sesama Guru 

“Mungkin maksud Ibu Bupati hubungan antara korban SB dan SO masih sodara dari Nabi Adam AS. Bupati tidak mengkroscek kebenaranya ketika mendapatkan informasi tersebut dan ketika diwawancara oleh rekan rekan media langsung  mengeluarkan asumsi pernyataan demikian,’’ kata Moh Jumri, Selasa 19 September 2023.

Menurut dia, sebenarnya antara korban dan pelaku memang tidak ada hubungan keluarga. Apalagi, tudingan dari Bupati Lebak yang menyebut bahwa ada konflik di rumahnya. Jelas informasi itu tidak benar.

“Pernyataan Ibu Bupati keliru, tidak benar. Itu bisa mencederai nama baik keluarga korban. Jangan asal cuap aja,” katanya.

Pihaknya meminta secara hormat kepada Bupati Lebak  segera menarik pernyataannya itu. Karena hal itu bisa menimbulkan opini sesat kepada publik, terutama kepada narasumber yang memberikan perhatian atas tindakan guru kriminal tersebut terhadap kaka saya (korban-red),” katanya.

Jangan terpengaruh opini sesat

Pihaknya juga meminta kepada penegak hukum agar tidak terpengaruh peryataan Bupati Lebak yang dinilai bisa menyesatkan opini publik. Pihak Dinas Pendidikan Lebak dan segera memberikan teguraan dan sanksi disiplin sesuai dengan perbuatan pelaku.

Baca juga: Terkuak!  Oknum Guru SDN 1 Cempaka Penganiaya Rekan Seprofesi Diduga Tempramental

Kasus Premanisme Oknum Guru Aniaya Guru di Lebak, Musa: Ini Preseden Buruk!

“Saya berharap semua pihak jangan membuat opini-opini liar untuk menggiring seolah kasus ini adalah perselisihan antara keluarga. Ini jelas sangat merugikan kami sebagai korban untuk mencari keadilan,’’ ucap Jumri.

Sementara, kasus itu saat ini diketahui sudah ditangani Polres Lebak. Penyidik kini tengan memeriksa sejumlah saksi.

“Masih periksa saksi, ada dua saksi yang udah dimintai keterangan,” Kanit PPA Polres Lebak,

(yod/gm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *