Oknum Desa Mekarsari Diduga jadi Calo Rekrutmen Karyawan di PT. SGI, Pencaker Dipungli

Chanel Banten – Oknum pemerintah desa Mekarsari, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten diduga terlibat dalam praktik percaloan rekrutmen karyawan di PT. Sierra Guitar Indonesia (SGI).

Parahnya,  pihak desa yang disebut-sebut dipercaya sebagai pihak ke tiga dalam rekrutmen karyawan diwarnai pungutan liar atau pungli oleh oknum di pemerintahan desa setempat. 

Baca juga: Pilkada Lebak 2024: Kasus Lama Dede Supriyadi Muncul, NasDem Diminta Tak Beri Rekomendasi 

Berdasarkan hasil testimoni yang dilakukan wartawan Chanel Banten.com terhadap seorang narasumber yang merupakan karyawan di PT. Sierra Guitar Indonesia. Pihak sumber menceritakan bahwa saat dirinya melamar ke perusahaan tersebut, ia dimintai uang administrasi sebesar Rp 4 juta.

“Jadi kalau mau kerja ke PT. Sierra Gitar Indonesia, harus melalui pihak desa. Saya diminta menyerahkan uang administrasi sebesar Rp 4 juta kepada EH, salah satu kolega Kepala desa (Kades),” kata sumber yang namanya minta dirahasiakan kepada Chanel Banten, Selasa 18 Juni 2024.

Peran oknum di desa itu disebut sebagai pihak ke tiga yang melakukan proses rekruitmen karyawan di PT Sierra Gitar Indonesia. Hanya saja yang membuatnya kecewa sejak dirinya sudah membayar uang administrasi sebagaimana yang ditentukan, namun hampir dua bulan menunggu tidak juga bekerja.

“Harus nunggu selama 2 bulan, tapi sebelum masuk kerja uang yang katanya untuk administraai sama lamaran harus diserahkan dulu,” ujarnya. 

Sementara dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Kepala Desa Mekarsari Iwan membantah bahwa pihak desa ikut terlibat dalam proses rekruitmen karyawan atau bahkan intervensi terhadap pihak perusahaan PT. Sierra Gitar Indonesia.  

Baca juga: Pilkada Pandeglang 2024: Demokrat dan PKS Saling Lirik, Peluang Koalisi Terbuka 

“Siapa bang nama karyawannya soalnya banyak oknum, ngasih uangnya ke siapa,” kata Iwan kepada wartawan. 

Namun pada saat dikonfirmasi kembali terkait adanya peran desa dalam proses rekrutmen karyawan harus melalui kantor desa. Ia tak memberikan jawaban. 

“Saya tidak bisa jawab karena saya juga harus konfirmasi orangnya, klo orangnya tidak disebutkan bingung bang,” katanya. 

“Klo Abang terbuka saya panggil karyawannya, saya tanya kasih uangnya ke siapa dan bukti penyerahan uangnya,” tandasnya. 

Reporter: Koyod 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *