Menggali Makna Ritual Cuci Benda Pusaka di Bulan Mulud Adat Kasepuhan Tegalumu di Lebak

Chanel Banten, History – Tahun ini, warga adat Kasepuhan Tegalumu, Kabupaten Lebak, Banten kembali menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 

Ratusan warga berkumpul di salah satu rumah tetua adat, mereka memanjatkan doa serta shalawat dalam acara peringatan Maulid tersebut.

Menariknya terdapat pula ritual mencuci sejumlah benda pusaka warisan leluhur. Ritual sakral itu sudah berlangsung secara turun temurun.

Kasepuhan adat Tegalumu, Olot Dayat menyampaikan, ritual mencuci sejumlah benda pusaka peninggalan leluhur selalu dilakukan bertepatan dengan peringatan  Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Ritual mencuci benda pusaka saat acara Muludan sudah dilakukan warga secara turun menurun,” kata Olot Dayat, Minggu 1 Oktober 2023.

Menurut dia, tradisi Maulid dan ritual mencuci benda pusaka tak pernah putus setiap tahun. Itu karena warga Kasepuhan Tegalamu sangat menjaga kelestarian adat.

Benda pusaka yang dicuci itu, sambung dia, seperti keris, golok dan sejumlah benda pusaka peninggalan leleuhur lainnya.

“Kami sangat bersyukur, tradisi tetap terjaga dan kami rawat hingga saat ini,” ujarnya.

Acara peringatan Maulid merupakan momentum mempererat tali silaturahmi sesama warga. Sedangkan, ritual mencuci benda pusaka sebagai wujud menghormati dan mengenang para leluhur.

Mencuci benda pusaka juga memiliki arti filosofis atau simbol dalam memaknai diri agar lebih mempertajam hati, mata dan juga pikiran. Selain itu makna mencuci benda pusaka juga agar memiliki hati dan pikiran yang bersih.

“Selain itu, dengan melihat benda pusaka ini, kita juga diingatkan betapa besar jasa para leluhur kita. Sehingga dalam acara Maulid ini kita panjatkan doa dan shalawat pada Nabi Besar Muhammad SAW,” ujarnya.

(gus rmg/gm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *