Mie Gacoan Rangkasbitung/Chanel Banten LEBAK – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Lebak, Banten belum menindak tegas aktifitas usaha restoran Mie Gacoan Rangkasbitung di Jalan Jend. Ahmad Yani.
Padahal, restoran itu diduga belum memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).Sejauh ini, Pemkab melalui Satpol PP baru hanya memberikan tindakan sebatas teguran terkait persoalan izinnya.
“Kami sudah dua kali beri teguran terkait masalah izinnya ke pihak manajemen perusahaan, tak pernah tanggapi. Kalau izinnya tidak juga keluar, ya pasti disegel,” ucap Kepala Satpol PP setempat, Dartim, pada Rabu, 1 Oktober 2025 lalu.
Diketahui, selain persoalan perizinan Mie Gacoan Rangkasbitung juga diduga melanggar aturan ketenagakerjaan. Perusahaan restoran dengan slogan mie pedas no 1 di Indonesia tersebut memberikan gaji pada karyawannya sekitar Rp1,8 juta untuk cleaning service dan crew Rp2,3 juta setiap bulannya.
“Untuk cleaning service gajinya Rp 1,8 juta setiap bulan. Kalau crew Rp2,3 juta. Bahkan bulan kemarin untuk cleaning service hanya terima gaji Rp1 juta,” kata sumber kepada wartawan pada Rabu, 3 September 2025.
Selain itu, ujar dia, pihak manajemen juga memotong gaji karyawan Rp200 ribu dengan dalih untuk uang seragam. Pemotongan itu terjadi pada bulan lalu.
“Bulan kemarin banyak karyawan yang mengeluh. Karena gajinya di potong untuk seragam,” ucapnya.
Hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih kesulitan untuk mendapatkan konfirmasi dari pihak manajemen perusahaan Mie Gacoan Rangkasbitung tersebut.
Editor: Galuh Malpiana
Pos Terkait
Tidak ada komentar