Menang RI, Nasruddin Umar (kiri)/Kemenagri.go.idJAKARTA – Menteri agama (Menang) Nasruddin Umar mengaku, potensi dana zakat dan wakaf di Indonesia masih belum terkelola secara optimal. Padahal, itu dapat digunakan untuk mengentaskan kemiskinan mutlak di Indonesia.
Melansir dari laman Kemenangri.go.id, Menag mengatakan, berdasarkan hasil penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), potensi zakat dari dana yang tersimpan di bank bahkan dapat mencapai Rp320 triliun.
“Diperoleh data bahwa uang yang tersimpan di bank, apakah dalam bentuk wadiah atau tabungan atau bentuk deposito. Kalau kita kenakan zakat maka zakatnya itu terkumpul Rp320 triliun,” ujar Nasruddin dalam FGD (Focus Group Discussion) dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), di Jakarta, Rabu 16 April 2025.
Menurut dia, hal itu juga belum menghitung potensi zakat dari aset yang tidak tersimpan di bank, baik dalam bentuk perhiasan, tanah, dan rumah kontrakan.
“Itu bisa lebih dari Rp320 triliun. Selain itu, ada wakaf produktif yang potensinya mencapai sekitar Rp178 triliun per tahun,” ucapnya.
Lembaga pengelola dana umat
Menang Nasaruddin akan membentuk Lembaga Pengelolaan Dana Umat (LPDU). Tujuannya untuk memperkuat dan mengintegrasikan pengelolaan dana umat.
Lembaga itu akan melibatkan Baznas, Badan Wakaf Indonesia (BWI), BPJPH, BPKH, dan instansi terkait lainnya.
“Insya Allah dalam waktu dekat ini gedung LPDU kakan mulai bangun. Satu gedung rencananya akan diisi Baznas, BWI, BPJPH, BPKH, dan semua yang berkaitan dengan dana-dana umat,” ungkapnya.
Ia mengatakan, pengelolaan dana umat secara terorganisir melalui LPDU akan membawa dampak signifikan bagi pemberdayaan masyarakat miskin di Indonesia.
“Tidak boleh lagi ada orang miskin. Karena orang miskin mutlak sekitar 2 juta orang ya kan. Nah membutuhkan dana sekitar 24 triliun. Nah separuhnya Baznas saja itu sudah bisa menghilangkan kemiskinan mutlak di Indonesia,” pungkasnya.
Sumber: Kemenagri
Pos Terkait
Pos Terbaru
Tidak ada komentar