LEBAK – Harapan pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Jagaraksa, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Banten dapat bantuan meubeler untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah pupus.
Sebab, bantuan meubeler berupa kursi, meja dan lemari yang sedianya diterima sekolah tersebut, dibatalkan tanpa alasan yang jelas.
“Jujur, sangat kecewa dan juga sedih. Karena bantuan meubeler untuk sekolah yang selama ini di tunggu-tunggu, tiba-tiba dibatalkan. Kami merasa dipermainkan,” kata Kepala sekolah setempat, Mumin Firdaus, Sabtu 14 Juni 2025.
Ia mengungkapkan, sebagaimana hasil usulan, sekolahnya masuk dalam daftar penerima bantuan meubeler tahun 2025. Usulan itu disampaikan ke pihak Dinas pendidikan (Dindik), karena sarana meubeler yang tersedia di sekolah sangat terbatas.
“Kami sangat butuh sarana meubeler untuk kegiatan belajar mengajar siswa. Selain jumlah meubeler yang ada sedikit, kondisinya juga sudah tak layak,” ucapnya.
Menurut dia, meubeler yang ada di sekolah usianya sudah hampir belasan tahun, tepatnya sejak sekolah berdiri. Sehingga wajar jika kondisinya saat ini sudah lapuk karena termakan usia.
“Wajar kondisi meubeler yang ada lapuk, karena sudah termakan usia,” ucapnya.
Selain soal meubeler, ujar dia, pihak sekolah juga ingin adanya penambahan ruang belajar atau rombel. Sebab, saat ini sekolah hanya memiliki 4 rombel untuk menunjang kegiatan belajar mengajar 107 siswa.
“Jumlah siswa terus bertambah, sementara rombel tidak memadai. Sekarang aja rombel terpaksa di sekat pake papan. Siswa kelas 1 sampai kelas 4 itu digabung,” ucapnya.
“Bahkan, saat belajar siswa sampai duduk di lantai karena kekurangan kursi dan meja,” ucapnya.
Karenanya, dia berharap, Dinas pendidikan bisa membantu penambahan rumbel di sekolah tersebut agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siswa lebih optimal.
Dalam merealisasikan bantuan, pihak Dinas juga sebaiknya mengedepankan sekala prioritas. Di mana, sekolah yang benar-benar membutuhkan bantuan harus di prioritas.
“Kalau untuk lahan kami sudah ada. Tinggal bagaimana caranya bisa membangun rumbel-nya saja,” ucapnya.
Hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih berupaya meminta konfirmasi dari pihak Dinas pendidikan setempat.
Editor: Galuh Malpiana
Tidak ada komentar