BAGI warga Banten, khususnya Kabupaten Lebak, nama H. Kasmin Saelani tentu sangat sudah pamiliar. Nama Kasmin cukup melekat dengan partai Golkar.
Kasmin adalah salah satu tokoh keturunan suku Baduy yang saat kecil bisa membaca dan menulis belajar dari seorang pedagang keliling itu, adalah seorang pengusaha yang kemudian terjun ke dunia politik bergabung di partai Golkar.
Baca juga: Jika Terpilih, Bacabup Sanuji Pastikan Tutup Celah Potensi Korupsi
Karir Kasmin cukup cemerlang tak hanya di bidang bisnis semata, namun ia juga sukses di dunia politik. Partai Golkar seperti rumah baginya, karena di partai berlambang beringin itu lah ia ditempa sehingga menjadi politisi yang mumpuni.
Petualangan politik Kasmin diawali pada tahun 1998-2003, ketika itu ia terpilih menjadi anggota DPRD RI utusan dari Baduy. Bahkan ia juga pernah menjabat sebagai Ketua partai Golkar periode 2009-2014.
Seperti sedang menaiki anak tangga, pada Pilkada 2013-2018, ia diusung partainya mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Lebak berpasangan dengan Amir Hamzah yang berasal dari kalangan birokrat. Kasmin dan Amir bertarung melawan dua pasangan calon lainnya, yaitu Pepep Paisaludin dan Aang Rasyidi dari jalur perseorangan dan Iti Octavia Jayabaya dan Ade Sumardi.
Hasil perolehan suara di Pilkada itu, oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pasangan Iti dan Ade dinyatakan menang. Namun pasangan Kasmin dan Amir melawan, mereka menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena menganggap kemenangan Iti-Ade curang. Setelah melalui proses persidangan yang cukup panjang, MK memutuskan pasangan Iti-Ade menang dan dinyatakan sebagai Bupati dan Wakil bupati terpilih.
Kalah dalam gugatan di MK, pasangan Kasmin dan Amir malah terseret kasus pengacaranya yaitu Susi Tur Andayani yang saat itu dituduh menyuap Ketua MK Akil Mochtar sebagai ketua majelis hakim pada kasus sengketa Pilkada Lebak tersebut. Sialnya, Kasmin dan Amir juga dinyatakan terlibat ikut menyuap sehingga harus menjalani hukuman.
Seorang petarung tangguh
Selepas bebas menjalani hukuman, Kasmin yang lahir pada 28 Agustus 1958 kembali ke masyarakat. Kasmin seolah menepi namun bukan berhenti. Ia kembali melanjutkan hidupnya dan menjalankan kembali usahanya. Sejak terseret kasus suap Pilkada Lebak itu lah, Kasmin sudah jarang muncul di panggung politik.
Kasmin sendiri adalah anak dari pasangan Silan dan Kaiceum. Menepi dari dunia politik, kini ia lebih banyak menghabiskan waktu menjalankan bisnis gula aren yang ia tekuni sejak tahun 1986. Kasmin memang dikenal sebagai pengusaha yang ulet. Terbukti ketika masih muda, ia sempat meraih penghargaan sebagai pemuda pelopor dari presiden Soeharto pada tahun 1997 di bidang pengembangan usaha pedesaan dan masyarakat tradisional.
Baca juga: Baralak Laporkan Dugaan Gratifikasi Pengadaan Buku SMP di Lebak Ke Kejari
Ditemui wartawan Chanel Banten, pada Jumat 7 Desember 2024 dikediamanya di Kampung Rancagawe, Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Kasmin terlihat segar bugar. Kasmin yang sangat menerapkan hidup sederhana itu masih tampak gagah. Kasmin juga dinilai merupakan tokoh politik yang masih sangat berpengaruh di Kabupaten Lebak.
Penulis: Galuh Malpiana