Langkah Juang Eli Sahroni Mantan Jurnalis, Pilih Jalan Politik Praktis Menuju Pilkada Lebak 2024

Chanel Banten, Lebak – Krisis moneter dan massa kejatuhan era rezim Soeharto sekitar tahun 1998/1999, menjadi salah satu pintu awal bagi H. Eli Sahroni menyelami dunia jurnalistik.

Di tahun dimana bangsa Indonesia sedang melewati masa-masa berat dan memasuki masa reformasi itulah, Eli Sahroni muda ditempa sebagai jurnalis di sebuah koran harian Nasional Sentana.

Dijalan itu pula, sikap kritis yang ada di dalam diri pria yang akrab disapa Sanekala semakin tajam. Sikap kritis itu terbukti dengan berita hasil reportase yang ia tulis.  

Baca juga: Raih Suara Terbanyak, Junaedi Ibnu Jarta Berpeluang Duduki Kursi Ketua DPRD Lebak

Hatinya selalu terusik ketika menyoal masalah korupsi maupun isu sosial. Tak hanya sikap kritis, di jalan itu pula ketangguhan Eli dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat mulai terbentuk. 

Matang dari dunia jurnalis, Sanekala yang menyukai hal-hal baru kemudian hijrah ke dunia politik praktis. Ia juga selalu aktif dalam sebuah organisasi kemasyarakatan.

“Jurnalis adalah titik awal saya mengenal dunia. Di dunia jurnalis saya banyak ditempa,” kata Eli Sahroni, saat berbincang dengan Chanel Banten.com, Selasa 5 Maret 2024.

Ketika dulu masih jadi jurnalis dan aktivis, perjuangan Eli dalam membantu masyarakat hanya bisa lewat tulisan dan orasi di jalanan. Karena itu, dirinya ingin langkah perjuangannya lebih luas dengan memilih jalan perjuangan ke dunia politik praktis. 

Mendekati konstelasi Pilkada Lebak 2024, nama Eli sang Sanekala masuk di deretan nama-nama figur dalam sebuah polling memilih figur yang layak maju di Pilkada November nanti, yang dirilis sebuah website PollingKita.com.

“Saya memang bertekad maju dalam Pilkada nanti, meski melalui jalur perorangan,” kata pria yang dikenal sangat humoris itu.

Adopsi progam JB

Tekad Sanekala maju dalam bursa Pilkada 2024 tidak main-main. Ia sudah memiliki visi dan misi sebagai Calon dalam Pilkada nanti. Slogannya, rakyat kenyang, hidup tenang, semua senang.

“Saya sudah siapkan 11 program saat akan maju dalam Pilkada nanti,” kata pria kelahiran Lebak 1971.

Ke 11 program itu, antara lain, program jalan pembangunan hotmix masuk desa, program bedah rumah warga miskin, bantuan langsung tunai, program jaminan kesehatan, program peningkatan produksi pertanian, program beasiswa berprestasi keluarga warga miskin, program penataan dan peningkatan destinasi wisata, program magrib mengaji, program wajib Diniyah, program penyediaan lapangan kerja dan program KWH gratis untuk sarana keagamaan dan Ponpes.

“Jangan kaget kalau 11 program itu, mirip dengan program mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya atau JB ya. Bukan saya tidak punya terobosan atau ide lain, tapi program Pak JB itu memang sangat bagus sehingga perlu diadopsi,” katanya. 

Menurut Eli, kondisi Kabupaten Lebak masih butuh pembenahan dan sentuhan dalam segi pembangunan. Soal infrastruktur misalnya, di daerah pelosok masih ada kondisi jalan yang kondisinya belum layak.

Baca juga: Massa Reduk Demo Kantor KPU Lebak, Serukan Petisi04 Tolak Pemilu Hingga Dukung Hak Angket DPR

“Infrastruktur desa perlu ditingkatkan, karena merupakan unjung tombak perekonomian dan peningkatan daerah,” ujarnya.

Selama terjun di organisasi kemasyarakatan atau ormas, Eli juga sangat peduli terhadap persoalan sosial. Terbukti, melalui ormas yang ia pimpin, ia membuat program bedah rumah bagi masyarakat miskin.

Sejauh ini, sudah banyak rumah warga miskin yang telah dibantu melalui tangannya. Tidak hanya itu, kegiatan sosial santunan anak yatim piatu menjadi program rutin yang dilaksanakan organisasi yang ia pimpin.

Berantas korupsi

Sikap kritis Eli tak diragukan lagi. Ia sangat alergi terhadap kejahatan praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam keuangan negara melalui APBD.

Praktik korupsi merupakan akar dari masalah kemiskinan. Sehingga menurut dia, merdeka dari kemiskinan akan jadi sebuah keniscayaan apabila praktik budaya korupsi sekecil apapun tidak dilawan dan dihilangkan. 

“Masalah korupsi menjadi konsen saya. Itu menjadi atensi pertama saya jika saya diridhoi oleh Allah SWT menjadi Bupati Lebak,” ujarnya.

Profil singkat

Eli Sahroni lahir di Kabupaten Lebak pada 06 Juli 1971. Dia merupakan anak dari pasangan H. Sahroni dan Eni. Saat ini dia memiliki 4 (empat) orang anak hasil buah perkawinannya dengan Badriah.

Ke empat anaknya tersebut, antara lain Aden Ika Nurmaya, Oke Oktaviani,
Gilang Agustina Wisesa, Dinar Maulana Wisesa.

Pengalaman

  • Ketua KWRI Kabupaten Lebak periode 2001-2007
  • PP MPC Kabupaten Lebak periode 1998-2017
  • Anggota PWI Lebak periode 2011-2021
  • Tim media Bakor Pembentukan Provinsi Banten
  • Mantan Kepala desa (Kades) Muaradua
  • Ketum Ormas Badak Banten Perjuangan

Reporter: Galuh Malpiana
Editor: Galuh Malpiana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *