Chanel Banten, Lebak – Sejumlah kepala desa (Kades) di kabupaten Lebak mengaku kebingungan menyalurkan bantuan pangan berupa cadangan beras dari pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
Pasalnya, pihak desa belum menerima informasi soal mekanisme penyaluran beras ke KPM. Akibatnya, saat ini beras menumpuk di kantor desa.
Salah satunya Kades Cempaka, Kecamatan Cirinten, Sa’mun. Ia mengaku bingung untuk menyalurkan bansos beras yang saat ini sudah dikirim ke kantor desa.
“Beras sudah ada, tapi kami aparatur desa dikasih informasi yang jelas mengenai proses penyalurannya seperti apa. Apa satu pagu atau dua pagu?,” kata Sa’mun kepada wartawan, Rabu 7 Januari 2023.
Saat ini, sambung dia, beras masih menumpuk, karena memang belum jelas data penerimanya. Sehingga pihaknya tidak bisa begitu saja membagikan kepada KPM.
“Belum dibagikan, karena kami masih bingung mesti gimana,” ujarnya.
Hal hampir senada dikatakan Kades Parakan Lima Kecamatan Cirinten, Novan. Ia menuturkan, beras bantuan yang saat ini sudah ada di kantor desa belum disalurkan kepada KPM.
“Udah ada beras mah, cuma belum di salurkan doang, belum ada instruksi sayanya juga masih sibuk, tenang aja pak saya salurkan beras ini supaya kemakan sama masyarakat,” imbuh Kades Parakan lima ini.
Begitu juga dengan Kades Harjawana, Kecamatan Bojongmanik, Juanda. Ia mengatakan, bantuan pangan berupa beras sudah datang ke desanya.
“Sudah datang, tapi belum di cek. Soalnya barcode nya belum dapat,” terang Juanda.
Terpisah, Daud Kades Banjarsari kecamatan Warunggunung, ia mengaku terbebani biaya keamanan kalau beras menumpuk di kantor desa jika tidak segera disalurkan kepada penerima.
“Beras udah satu minggu numpuk di kantor desa, belum dibagikan. Jelas kalau lama-lama di desa kerepotan jaganya. Takut hilang kita kan yang repot,” tegas Daud.
Reporter: Galuh Malpiana