JAKARTA – Baru-baru ini, di Kabupaten Lebak, Banten terjadi kasus seorang warga melakukan bunuh diri. Pemicunya diduga akibat depresi.
Dari catatan redaksi, dalam beberapa bulan terakhir masih ada beberapa kasus bunuh diri lainnya. Penyebab diduga karena depresi.
Dugaan depresi jadi penyebab bunuh diri bisa jadi benar. Pasalnya, menurut World Health Organisasion (WHO), seperti dikutip Chanel Banten dari laman yankes.kemenkes.go.id, Sabtu 23 September 3023. Bunuh diri menurut WHO, menjadi isu kesehatan masyarakat yang sangat serius saat ini.
Pada tahun 2019, sekitar 800.000 orang meninggal akibat bunuh diri per tahun, di dunia. Angka bunuh diri lebih tinggi pada usia muda. Di Asia Tenggara, angka bunuh diri tertinggi terdapat di Thailand yaitu 12.9 (per 100.000 populasi). Sedangkan di Indonesia (3.7).
Perilaku bunuh diri (ide bunuh diri, rencana bunuh diri, dan tindakan bunuh diri) dikaitkan dengan berbagai gangguan jiwa, misalnya gangguan depresi. Gejala depresi, misalnya merasa tidak berguna, tidak ada harapan atau putus asa merupakan faktor risiko bunuh diri. Parahnya, sebanyak 55 persen orang dengan depresi memiliki ide bunuh diri.
Dilansir dari laman unicef.or/indonesia, siapa pun yang sedang mengalami depresi umumnya akan kesulitan merasa optimis. Kabar baiknya, depresi bisa diatasi. Bahkan, depresi yang bisa berujung pada tindak bunuh diri bisa dicegah dengan dukungan yang tepat.
Depresi bisa terjadi sebagai reaksi terhadap suatu peristiwa, misalnya penganiayaan, kekerasan di sekolah, kematian orang terdekat, atau masalah keluarga seperti kekerasan di dalam rumah tangga ataupun perpisahan orang tua.
Seseorang bisa mengalami depresi setelah merasa stres untuk waktu yang lama. Depresi juga bisa diturunkan di dalam keluarga. Selain itu, ada kalanya kita tidak tahu mengapa depresi timbul.
Depresi dapat terasa berbeda-beda bagi setiap orang. Berikut adalah tanda dan gejala yang umum terjadi:
Jika anak Anda mengalami satu atau lebih gejala di atas, belum tentu ia mengalami depresi. Akan tetapi, ada cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu itu. Jika merasa khawatir, jangan ragu untuk meminta saran dari dokter Anda.
Editor: Galuh Malpiana
Tidak ada komentar