LEBAK – Tokoh pengusaha muda Banten, Nabil Jayabaya menghadiri acara adat Ngarengkong atau ngunjal pare di Desa Guradog, Kabupaten Lebak, Banten, pada Ahad 11 Mei 2024.
Acara adat itu merupakan tradisi masyarakat petani setempat berupa ritual pengangkutan padi dari sawah dipindahkan ke lumbung padi milik adat yang disebut Leuit. Tradisi itu dilaksanakan turun temurun.
Menurut Nabil, tradisi adat Ngarengkong merupakan wujud dari bagaimana leluhur mengajarkan bagaimana upaya dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan. Ini tentu selaras dengan upaya pemerintah program presiden Prabowo.
“Jauh sebelumnya leluhur kita sudah mengajarkan bagaimana cara menjaga stabilitas pangan. Tradisi ini harus tetap dilestarikan,” ucap Bendahara umum Gapensi tersebut.
Selain itu, ujar dia, nilai-nilai filosofis dalam tradisi Ngarengkong juga mampu menjaga akar budaya serta sikap gotong-royong. Karenannya bentuk kehidupan sosial budaya ini patut dilestarikan.
“Nilai kebudayaan bermasyarakat dalam tradisi adat ini perlu kita lestarikan,” ucapnya.
Sementara, kasepuhan adat Guradog, Rahmat mengatakan, tradisi ini juga sebagai ungkapan terima kasih dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang telah masyarakat peroleh yaitu panen padi setiap tahunnya.
Hampir senada disampaikan tokoh adat Guradog, Ade Sumardi. Menurutnya, peningkatan pertanian harus pula dengan keilmuan yang benar agar hasil panennya dapat melimpah.
“Seperti masyarakat Guradog dalam menanam padi, itu masih menerapkan sistem satu tahun sekali. Artinya memberikan jarak waktu penanaman agar unsur hara tanah tidak habis, sehingga kesuburan tanah nya tetap terjaga,” ungkapnya.
Editor: Galuh Malpiana
Tidak ada komentar