Chanel Banten – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Serang, Banten Fajar Nur Cahyono membuka kegiatan pencanangan pembangunan zona integritas menuju WBK dan WBMM tahun 2025.
Acara berlangsung di Aula Lapas setempat, pada Selasa 21 Januari 2025. Hadir dalam acara itu, pejabat manajerial serta jajaran petugas di Lapas setempat.
Dibukannya acara tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kinerja dan pakta integritas sebagai implementasi dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang menerapkan komponen manajemen kinerja aparatur.
Baca juga: Tahun 2024, 285 Napi Lapas Serang Terima Hak Program Integrasi
Fajar Nur Cahyono, dalam sambutannya menyampaikan kegiatan tersebut harus jadi motivasi seluruh jajaran Lapas untuk bekerja lebih baik. Dedikasi tinggi merupakan kunci keberhasilan kinerja terbaik.
“Mari bersama kita laksanakan tugas tersebut mulai hari ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Program Zero Halinar
Selain itu, ia menambahkan, program Zero Halinar merupakan perisai untuk mencegah pungli, penggunaan Handphone, bahkan peredaran narkoba yang dikendalikan di lingkungan Lapas.
Menurut dia, sejauh ini program tersebut dinilai efektif. Sebab, sejauh ini tidak ditemukan kasus praktik pungli serta penggunaan Handphone atau bahkan peredaran narkoba yang dikendalikan di dalam Lapas.
“Upaya penerapan program Zero di Lapas merupakan komitmen kami selama ini,” ujar Dwi Prasongko, Selasa 21 Januari 2024.
Baca juga: Perss Lentera Demokrasi, Bukan Musuh yang Harus di Benci
Selain itu, ujar dia, program Zero Halinar merupakan implementasi dari komitmen Ditjen Pas Kemenkumham agar seluruh Lapas bersih dari praktik yang menyimpang dan menyalahi aturan oleh warga binaan di dalam Lapas.
Lansia dan penyandang disabilitas
Selama ini, kami juga memberikan pelayanan terbaik dan perhatian khusus terhadap warga binaan, terlebih pada Lansia dan penyandang disabilitas,” ucapnya.
Pelayanan dan pembinaan pada penyandang disabilitas dan lansia berupa fasilitas kesehatan dengan menyediakan klinik dan perawatan, mulai dari perhatian asupan makanan yang di sediakan.
‘Warga binaan penyandang disabilitas dan Lansia perlu pelayanan dan perhatian khusus,” ujarnya.
Penulis/editor: Galuh Malpiana