Peristiwa KMB, Diplomasi yang Mengakhiri Periode Penjajahan Belanda di Indonesia 

Chanel Banten – 23 Agustus, ditetapkan sebagai tanggal perayaan Hari Konferensi Meja Bundar atau KMB. Peristiwa KMB merupakan momen penting dalam perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia. 

Sejarah bangsa Indonesia tidak bisa terlepas dari peristiwa KMB, karena KMB merupakan bagian dari tonggak penting dalam usaha kemerdekaan Indonesia dan penetapan kedaulatan negara.

Baca juga: Sejarah Dunia di Bulan Januari: Saat Uni Sovyet Gagal Tabrakan Metcha ke Bulan

Di konferensi itulah, sejarah akhir periode penjajahan Belanda di Indonesia berlangsung. Kemerdekaan Indonesia juga mendapat pengakuan Internasional nasional.

Melansir dari laman Wikipedia.org, KMB merupakan peristiwa perundingan antara Indonesia dan Belanda yang berlangsung di Den Haag, Belanda, dari 23 Agustus hingga 2 November 1949. Konferensi digelar untuk menyelesaikan konflik antara kedua negara dan menetapkan kedaulatan penuh bagi Republik Indonesia. 

Perundingan menghasilkan pengakuan resmi Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia yang sebelumnya telah diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.

Konferensi Meja Bundar merupakan langkah krusial dalam proses dekolonisasi. Melalui konferensi itulah, Indonesia berhasil mendapatkan pengakuan internasional atas kemerdekaannya dan mengakhiri periode panjang penjajahan Belanda.

Selain itu, KMB juga menetapkan batas-batas wilayah dan pembagian kekuasaan antara Republik Indonesia dan Negara-negara Bagian Indonesia Serikat  yang menjadi dasar pembentukan Republik Indonesia.

Baca juga; Sejarah dan Perkembangan Batik Indonesia, di Daerah Ini Batik Tertua Berasal

Hari Konferensi Meja Bundar tidak hanya mengenang pencapaian sejarah, tetapi juga mengajarkan kita pentingnya diplomasi, negosiasi, dan penyelesaian konflik secara damai. Dalam konteks global saat ini, pesan dari KMB sangat relevan sebagai contoh bagaimana dialog dan kerjasama dapat mengatasi perbedaan dan menciptakan solusi yang menguntungkan semua pihak.

Hari Konferensi Meja Bundar menjadi pengingat akan kekuatan negosiasi dan pencapaian diplomatik dalam mewujudkan kemerdekaan dan kedaulatan. Merayakan hari ini adalah bentuk penghargaan terhadap perjuangan para pendahulu kita dan upaya untuk terus memajukan negara dengan semangat persatuan dan kesatuan yang diperoleh melalui proses sejarah yang berharga ini.

Penulis: Ubik l Editor: Galuh Malpiana 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *