Chanel Banten, Lebak – Kecelakaan kerja di sebuah tambang pasir di Kabupaten Lebak, Banten, kembali terjadi. Pada, Senin Februari 2024, seorang pekerja dilaporkan tewas tertimpa Ekskavator yang terguling akibat tanah amblas.
Insiden itu terjadi di lokasi Tambang milik PT Briga Kartika di Kampung Bahbul, Desa Cimangenteung, Kecamatan Rangkasbitung.
Baca juga: Rumah dan Tempat Usaha Sablon Ambruk, Satu Keluarga di Lebak Kehilangan Mata Pencaharian
Informasi yang diperoleh, korban bernama Iwan (30), warga setempat. Sebelum tewas, sekira pukul 10.30 WIB korban hendak mengoperasikan ekskavator untuk dipindahkan. Namun, ekskavator tersebut mendadak oleng akibat tanah yang amblas yang seketika menimpa. Sejumlah pekerja yang mengetahui kejadian itu berupaya melakukan pertolongan, namun nahas nyawa korban tidak terselamatkan. Saat ini jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka.
“Iya betul, ada kecelakaan seorang operator ekskavator di tambang pasir PT. Briga Kartika yang meninggal akibat tertimpa ekskavator,” kata salah seorang warga setempat, Iwan kepada awak media, Rendi, Senin 26 Februari 2024.
Kondisi korban saat itu terjepit Ekskavator, sehingga upaya evakuasi mengeluarkan korban yang tertimpa ekskavator sangat sulit, karena posisi bagian punggung dan kepala yang tertimpa.
“Kondisinya sangat tragis, para pekerja yang melakukan upaya penyelamatan sangat kesulitan. Korban akhirnya meninggal di tempat kejadian,” ujarnya.
Baca juga: Sudah Layakkah Pemerintah Perlakukan Pengungsi Banjir Bandang
Sementara, kerabat korban, Aling mengaku sangat terpukul atas insiden meninggalnya korban dalam keadaan tragis. Ia berharap, pihak perusahaan bisa bertanggung jawab penuh atas meninggalnya korban yang sedang dalam keadaan bekerja.
“Keluarga sangat terpukul dengan kejadian ini. Kami harap bisa bertanggung jawab penuh atas kejadian ini. Pihak perusahaan saat ini, baru memberikan dana duka bagi korban sebesar Rp 5 juta,” ujarnya.
Sementara hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih berupaya meminta konfirmasi ke pihak kepolisian Polres Lebak.
Reporter: Galuh Malpiana