Rumah dan Tempat Usaha Sablon Ambruk, Satu Keluarga di Lebak Kehilangan Mata Pencaharian 

Chanel Banten, Lebak  – Nasib malang menimpa pasangan suami istri Agus Riyadi (42) dan Murnawati (42), warga Kampung Babakan Anyar, Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung, karena rumah yang ditinggalinya ambruk yang disebabkan intensitas hujan yang tinggi disertai angin kencang pada, Minggu, 18 Februari 2024 dini hari. 

Hasil informasi yang diperoleh dari pemilik rumah Agus, ambruknya bangunan rumah miliknya selain disebabkan intensitas hujan yang tinggi dan angin kencang pada malam itu. Bangunan rumah semi permanen yang ditinggalinya bersama istri dan satu orang anak memang usianya sudah cukup tua.

Baca juga: Melengang Ke Kursi DPRD Lebak, Regen Siap jadi ‘Pitulung’ Rakyat

“Saya tinggal di rumah ini sudah cukup lama hampir 30 tahunan. Jadi usia rumah ini sudah cukup tua, bahkan banyak dari bahan material yang telah keropos dan atap rumah yang bocor setiap kali turun hujan,” kata Agus pria yang akrab disapa Cimeng pada saat ditemui di kediamannya kepada wartawan, Rabu 21 Februari 2024. 

Dirinya mengungkapkan, bukannya tidak ingin untuk merenovasi rumah tersebut. Akan tetapi, dirinya tidak mempunyai biaya untuk merenovasinya. Pasalnya, biaya yang dibutuhkan cukup tinggi sedangkan tidak sesuai dengan penghasilan dirinya yang hanya sekedar berprofesi sebagai tukang sablon kaos.

“Saya cuma punya usaha jasa sablon kaos dan penghasilannya pun hanya cukup untuk makan. Sedangkan, tidak setiap hari saya menerima orderan sablon kaos, paling hanya moment moment tertentu,” terangnya. 

Pada saat ditanyakan apa sudah ada dari pihak pemerintah daerah maupun pemerintah desa yang datang dan memberikan bantuan. Agus mengatakan sampai saat ini dirinya belum menerima bantuan apapun dari pemerintah.

Baca juga: Oknum Caleg Bayar Joki Geser Suara Bakal di Spill, Arwan; Nama dan Bukti Sudah Dikantong

“Saya berharap kepada Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, ataupun kepada para donatur agar dapat memberikan bantuan kepada keluarga kami, karena kami hanya orang susah, jangankan untuk merenovasi rumah biaya makan sehari hari saja kami susah,” harapnya. 

“Kalau rumah ini tidak dibangun kembali atau direnovasi, kami tidak punya tinggal lagi. Jadi kami berharap dengan sangat kepada pihak terkait agar dapat membantu keluarga kecil kami,” ujarnya. 

Reporter: Galuh Malpiana 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *