Chanel Banten, Lebak – Bagi sebagian besar warga di Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, pasti sudah tahu Ranca Lentah Balong. Ya, tempat itu adalah objek wisata kuliner yang berada di pusat kota.
Hanya saja, potensi yang dimiliki Ranca Lentah Balong tidak tergali secara maksimal. Padahal, objek wisata itu ibarat emas yang tersembunyi.
Lokasi Ranca Lentah Balong tepat berada di tengah kota, berjarak sekitar 500 meter dari pusat pemerintahan Kabupaten Lebak. Sedangkan dari stasiun Rangkasbitung berjarak sekitar 1 Kilometer.
Ranca Lentah Balong bisa dibilang sudah menjadi pusat perekonomian masyarakat, khususnya bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) mengais rupiah.
Objek wisata buatan itu juga didukung dengan adanya Air Mancur Menari. Hanya saja, entah alasan apa, Air Mancur Menari tidak difungsikan. Padahal, keberadaannya menjadi salah satu magnet bagi pengunjung datang.
Wakil Ketua Kelompok Tumbuh Bersama Balong Ranca Lentah atau Kumbara, Farid Rizky Anhari menilai, wisata Ranca Lentah Balong memiliki potensi yang luar biasa. Sayangnya, potensi itu tak tergali oleh pemerintah daerah.
“Ibarat di pelupuk mata, potensi wisata yang luar biasa ini tak tergali oleh pemerintah daerah,” ujar Ari penggiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu.
Pusat wisata kuliner
Menurutnya, Ranca Lentah saat ini sudah menjadi pusat wisata kuliner. Jika saja ditata dan dikelola dengan baik, maka hal itu akan menjadi potensi yang luar biasa bagi pemerintah daerah.
Pengembangan wisata Balong Ranca Lentah akan berdampak hidupnya para pelaku UMKM, termasuk sektor parkir yang dapat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Perlu di poles dan di tata, liat sekarang kurang terawat dan penataan,” ujarnya.
Upaya penataan perlu dilakukan, pemerintah daerah mengingat jumlah PKL terus meningkat. Ia berharap, pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap nasib PKL.
“Misalnya untuk di kawasan Alun-alun Rangkasbitung, kalau bisa memberikan ruang bagi PKL setiap malam Minggu,” ujarnya.
Reporter: Galuh Malpiana