Titik Balik Usia 40, Arah Transformasi Spiritual 

SEMINGGU lagi tepat saya berusia 40 tahun. Namun kenapa diusia yang hampir memasuki setengah abad ini saya seolah merasa resah memikirkan ini, bukan memikirkan soal perayaan pesta ulang tahun atau ultah seperti orang-orang umumnya.

Tidak hanya itu, justru di usia ini saya merasa seperti seorang yang sedang didiagnosa anxiety disolder. Sekedar diketahui anxiety disolder adalah salah satu gangguan mental, dimana pengidapnya mengalami rasa cemas berlebih.

Kenapa kecemasan itu selalu datang setiap kali mengingat usia?. “seolah mau mati besok saja”. Di usia ini, saya juga merasakan kegelisahan “Usia yang hina atau umur yang berkah?”.

Karena umumnya, setiap ada yang merayakan hari ulang tahun, kita selalu mendengar selamat panjang umur atau ketika ada bayi yang baru lahir didoakan agar sehat dan berusia panjang. Namun adakah yang memastikan dirinya sendiri berusia panjang? mulia atau hina? atau penuh keberkahan?.

Usia manusia adalah perkara ghaib dan merupakan rahasia Allah SWT. Tak seorang pun tahu berapa panjang usia yang dijatuhkan untuk kita.

Saya mengimani bahwa Tuhan tidak menaruh titik lemah pada diri kita. Tuhan akan selalu berbisik tentang kedamaian dan kebenaran sejati serta melahirkan energi positif di beberapa titik balik kehidupan.

Fase kehidupan 

Titik balik akan menjadi sebuah episode dalam fase kehidupan yang akan dialami seseorang yang sudah terlampau jauh menikmati zona nyaman maupun keterpurukan. Ketika itulah penyadaran yang mendalam tentang diri dan tentang keagungan moral akan terjadi.

Saya tersadar dan mulai menelaah begitu sampai pada titik kulminasi pemikiran radikal saya. Dimana akan menemukan titik balik dalam kehidupan. Saya juga menyadari bahwa ini telah jauh dari standar rasional pemikiran manusia dan moral etik ketuhanan, sehingga tiba tiba-tiba ada tekanan perubahan yang mendorong kesadaran dalam diri yang mengantarkan diri menjadi orang yang beragama.

40 tahun sudah saya menghirup kebebasan di dunia ini. Dalam teori psikologi secara umum usia 40 tahun dinilai memiliki kematangan pengolahan data dan mendayagunakan akal.

Dr John Garry dari Queen’s Universit Beffast dalam penelitiannya mengistilahkan “life begins at forty”. Istilah itu menandai ungkapan bahwa usia 40 sebagai proses pendewasaan dari kematangan manusia. Pendapat yang sama juga diutarakan psikolog Elizabeth B Hurlock dalam bukunya “Development Psyhology”.

Lalu seperti apa dalam pandangan Islam bagi mereka yang telah melewati usia 40 tahun?. Usia 40 tahun dalam tinjauan syariat Islam, merupakan puncak emas dalam tingkatan seseorang. 

Pada usia 40 tahun, pemahaman seseorang telah sempurna dan telah banyak pengalaman hidup yang ia rasakan. Mereka yang telah melewati usia 40 tahun ini sangat dianjurkan untuk berhenti sebentar meresapi dan mengkoreksi kembali akan usia yang telah ia habiskan.

Tidak hanya itu, Allah SWT juga menjadikan usia 40 tahun sebagai patokan diutusnya para nabi dan rasul kepada umat mereka, tidak terkecuali Nabi Muhammad SAW. Dimana, wahyu diturunkan kepada Rasulullah ketika usia 40 tahun.

Usia matang dan sempurna 

Alasannya saat seseorang mencapai usia 40 tahun, maka kecerdasannya dan kekuatannya telah matang dan sempurna. Akalnya telah siap untuk mencermati dan menganalisa sesuatu dengan lebih tenang dan fitrahnya yang benar dan lurus sehingga akan lebih fokus dan mengarahkannya untuk mempersiapkan kehidupan setelah kematian, termasuk membuatnya lebih memprioritaskan kehidupan akhirat dari pada kehidupan yang fana ini.

Para ulama dan pemuka agama juga sering mengingatkan, dimana usia 40 tahun merupakan usia yang dianggap krusial. Ketika seseorang yang sudah berusia 40 tahun dan belum ada minat dalam dirinya pada agama, maka menjadi petanda yang tidak baik dari kesesudahan di dunia, karena di usia 40 tahun menjadi puncak dari kehidupan, baik itu fisik, emosi, intelektual,dan spiritual.

Perkataan Imam Ibnu Jauzi, membuka kesadaran saya. Imam Ibnu Jauzi  mengatakan barang siapa yang telah mencapai usia 40 tahun dan kebaiknnya mengalahkan keburukannya, maka hendaklah bersiap siap ke neraka, jika masih gemar dan melakukan dosa dan maksiat, maka akan lebih sulit baginya untuk berhenti dari kebiasaan tersebut.

Tumbuh uban

Musafir Ibnu Kasir dalam tafsirnya juga mengatakan, biasanya seseorang tidak berubah lagi kebiasaan yang di lakukan bila mencapai 40 tahun. Ada juga yang mengatakan bahwa keberhasilan seseorang bisa di lihat dari apa yang terjadi usia 40 tahun.

Tidak hanya itu, di usia 40 tahun umumnya juga ditandai dengan bermunculannya uban pada rambut. Meski pun ada pendapat lain uban datang lebih awal.

Di usia 40 tahun saya sekarang ini,  merupakan fase dimana saya sudah tidak peduli dengan pendapat orang mengenai diri saya. Usia sekarang ini sudah memasuki pada masa pendewasaan dan merupakan fase untuk Muhasabah dan perubahan keyakinan hati dan pemikiran.

Ini adalah permulaan menuju penuaan dan memulai tahapan baru menuju puncak produktivitas maka pada usia inilah masa pendewasaan telah di mulai.

Oleh: Santi Anggraeni
Penulis merupakan warga Kabupaten Lebak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *