Tangkapan layar video diduga aktifitas PT. SBJ/Chanel Banten LEBAK – Vonis denda oleh Pengadilan negeri (PN) Lebak, Banten tak membuat PT. Samudera Banten Jaya (SBJ) jera. Perusahaan tambang emas yang di denda Rp3 Miliar karena terbukti mencemari lingkungan itu, diduga masih tetap beroperasi.
Lokasi perusahaan tambang ilegal itu berada di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.
Aktifis Baralak Nusantara, Yudistira menyoal terkait hal itu. Dia menganggap pihak PT. SBJ tidak jera dengan hukuman vonis Pengadilan, karena diduga masih tetap beroperasi.
Menurut sumber informasi yang diterimanya, pada Ahad 23 Maret 2025 lalu, aktifitas alat berat seperti mesin pengeruk dan truk pengangkut bahan pertimbangan masih terlihat beraktifitas seperti biasa di area PT. SBJ Blok P2 Warung Banten.
“PT. SBJ ini tidak jera pada hukum atau memang sudah kebal pada hukum yah? Sudah divonis dapat hukuman, masih nggak kapok,” ucapnya.
Dalam vonis putusan Pengadilan, PT. SBJ dijatuhi hukuman membayar denda Rp3 Miliar dan harus dibayarkan pada
19 Januari 2025. Selain itu PT. SBJ juga harus menghentikan aktifitas usahanya sampai berkas administrasi dilengkapi.
“Vonis Pengadilan dan Kementerian Lingkungan hidup tidak digubris,” imbuhnya.
Pihaknya mempertanyakan keseriusan D-LHK Banten dan KLHK bagian Gakkum dalam bidang pengawasan sampai sengketa selesai, serta berkas administrasi izin usaha pertambangan dilengkapi oleh PT SBJ.
“Ini perlu dipertanyakan juga bagaimana proses pengawasannya,” ucapnya.
Editor: Galuh Malpiana
Pos Terkait
Pos Terbaru
Tidak ada komentar