LEBAK – Pengamanan perusahaan tambang emas PT SBJ sekarang ini bukan lagi dari pihak masyarakat sipil. Melainkan dari pihak kepolisian dilengkapi dengan persenjataan.
Hanya saja warga keberatan karena dengan alih tugas pengamanan itu, maka mereka akan kehilangan pekerjaan atau job. Warga itu adalah dari Kampung Cikoneng, Desa/Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak.
Diketahui pekerja pengamanan di perusahaan PT SBJ dikelola pihak ke tiga. Lokasi yang bakal digantikan petugas keamanan dari sebelumnya warga sipil kini dari kepolisian Brimob adalah di Blok Cipicung.
Blok Cipicung diketahui merupakan lokasi pertambangan emas yang dikelola oleh PT HGS dan memakai jasa pengamanan dari warga setempat yang di berdayakan.
“Bagaimana nasib kami kalau petugas keamanan diganti bukan dari warga seperti kami lagi,” ucapnya.
Ia menduga penggantian petugas keamanan oleh pihak eksternal diduga tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan. Bahkan tanpa surat tugas resmi dari Direktuir PT SBJ.
Diduga unsur pengusiran disengaja
Hampir senada dikatakan perwakilan masyarakal lainnya, Ho, bahwa tindakan memaksakan diri dari pihak humas tanpa pemberitahuan dan tanpa surat tugas yang resmi adalah sebuah perbuatan yang berpotensi melawan aturan yang ada.
“Situasi sempat memanas, sebab kami yang bekerja di Blok Cipicung tanpa pemberitahuan apapu akan digantikan oleh Huimas PT SBJ, saya sih menganggap ini adalah sebuah sikap pengusiran terhadap kami oleh pihak Humas” kata Ho.
Atas kejadian itu, waga masyarakat yang bekerja dan di berdayakan sebagai Pemngamanan di Blok Cipicung meminta agar direktur PT SBJ sebagai pemilik IUP pertabangan untuk segera mengkaji ulang kinerja Humas dan membuat semua keputusan yang sesuai dengan aturan yang ada.
“Kepada direktur utaman PT SBJ, kami minta agar kinerja para staf bawhannya di evaluasi kembali, kami khawatir jika ada perbuatan sewenang-wenang yang nantinya akan berimbas dan berpotensi menimbulkan konflik” kata Ho lagi.
Sampai berita ini di publis, awa media masih berusaha untuk bisa menghubungi pihak-pihak yang terkaid dengan insiden ini.
Editor: Galuh Malpiana
Tidak ada komentar