Orang tua wali murid membawa ke sekolah/Topmedia.coLEBAK – Baru-baru ini, jagat media sosial dihebohkan aksi seorang Wali murid yang membopong kursi dan meja berjalan kaki ke sekolah untuk kegiatan belajar anaknya. Itu karena anaknya diminta ganti rugi oleh sekolah karena merusak meja.
Wali murid itu menempelkan secarik kertas ke meja dan kursi yang dibeli seharga Rp 400 ribu bertuliskan “Meja ini dapat beli oleh orang tua karena disuruh mengganti meja yang rusak”.
Sekolah tempat menimba ilmu siswa bernama AFY Cristy Nauly yaitu di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Pasir Tangkil, Kecamatan Warunggunung.
Arta Grace Monica, orang tua wali murid AFY menuturkan, kursi dan meja yang dibawanya itu untuk memenuhi permintaan ganti rugi pihak sekolah karena anaknya merusak meja di sekolah.
“Kursi dan meja ini untuk memenuhi permintaan ganti rugi dari Kepala sekolah, karena katanya meja dirusak sama anak saya,” ucap Arta kepada wartawan, Senin 28 April 2025.
Ia mengetahui hal itu dari sebuah upload Kepala sekolah di grup whatsapp (WA) gambar tempat duduk anaknya. Awalnya dia tidak merespon dan memperhatikan upload gambar tersebut.
“Di grup kelas ada pesan dari Kepsek, kalimatnya dinasehatin nggak bisa, terus disuruh mengganti nggak mau. Awal aku nggak respons dan memperhatikan saja,” katanya.
Setelah itu mengetahui, yang dimaksud Kepsek kursi dan meja yang diduduki anaknya, baru dirinya merespons dan siap mengganti sesuai tulisan chat Kepsek tersebut.
“Saya langsung respon. Saya jawab pesang di grup WhatsApp itu, kalau emang mau diganti saya ganti. Dia (Kepsek) menjawab Alhamdulillah jika mau mengganti,” kata Arta menceritakan chat dalam grup WA kelas.
Lantas ia pun menanyakan perihal rusaknya meja di sekolah itu kepada anaknya. Keterangan anaknya mengaku jika kondisi meja di sekolah sebelumnya sudah rusak.
“Pengakuan anak saya, mejanya itu emang udah rusak bekas kelas terdahulu,” ucapnya.
Menurut dia, baru kali ini ada perintah fasilitas Sekolah harus diganti wali siswa. Ia juga mempertanyakan aturan keharusan siswa mengganti kerusakan fasilitas di sekolah.
“Saya sedih, bukan karena punya uang untuk membeli kursi dan meja baru untuk mengganti, tapi sebagai bentuk tanggung jawab,” ucapnya.
Pemerintahan minta maaf
Bupati Lebak Hasbi Jayabaya langsung merespon hal itu. Atas nama pemerintah dia menyampaikan permintaan maaf kepada wali murid atas kejadian itu dengan mendatangi langsung kediaman wali murid tersebut.
“Saya sudah tegur pihak Dinas Pendidikan, dan pihak sekolah akan dievaluasi,” kata Hasbi.
Hasbi menegaskan, sekolah sudah memiliki anggaran dari biaya operasional sekolah atau BOS, sehingga orang tua murid tidak perlu dibebani.
“Kalau ada hal seperti ini jangan ragu lapor Bupati,” katanya.
Editor: Galuh Malpiana
Pos Terkait
Tidak ada komentar