KETIKA banyak politikus daerah terjebak gaya lama, Risdianto Haleng muncul dengan strategi kepemimpinan progresif. Strategi unik dengan melibatkan pemuda berperan lebih besar dalam pembangunan daerah.
Dalam kancah politik lokal, figur Risdianto Haleng mencuat sebagai calon potensial untuk Pemilihan Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada Pilkada 2024.
Baca juga: Kesan Pj Bupati Lebak Nobar Film Lafran: Menginspirasi Penuh Romantika Perjuangan Nasionalisme
Dengan latar belakang sebagai pengusaha sukses dan pemimpin berbagai organisasi kepemudaan, Risdianto membawa model kepemimpinan progresif yang diharapkan dapat menjawab tantangan dan kebutuhan pembangunan di Kotabaru.
Strategi kepemimpinan progresif Risdianto Haleng meliputi pemberdayaan pemuda sebagai motor utama pembangunan, inklusivitas dan partisipasi dalam pengambilan keputusan, dan kepemimpinan inspiratif untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan bagi Kotabaru.
“Saya sudah lama berkecimpung di organisasi kepemudaan. Berangkat dari situ, saya ingin mengutamakan pemberdayaan pemuda sebagai agen utama dalam pembangunan, dengan memberikan mereka peran aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan,” kata Risdianto memaparkan visinya dalam keterangan tertulis yang diterima Chanel Banten, Rabu 10 Juli 2024.
Risdianto menekankan keterbukaan dalam pengambilan keputusan dan mempromosikan partisipasi aktif dari semua lapisan masyarakat, terutama pemuda.
“Organisasi pemuda itu nantinya tidak hanya mengajukan proposal. Tapi saya akan proaktif memberi mereka wadah dan menjadikan mereka mitra dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, misalnya pengelolaan pariwisata daerah,” papar Risdianto.
Lelaki kelahiran Kotabaru ini mengatakan bahwa pemuda bersama organisasi kepemudaan ini sudah seharusnya menjadi sarana untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Memberi pemuda peran lebih besar sama artinya dengan menyiapkan kaderisasi kepemimpinan Indonesia di masa depan,” tukas Risdianto.
Program-program pemberdayaan pemuda, masih menurut Risdianto, perlu difasilitasi oleh semua pemangku kepentingan. Mengingat Indonesia masih masuk periode bonus demografi dimana peningkatan ketrampilan generasi muda menjadi salah satu kunci untuk memaksimalkan bonus tersebut.
“Misalnya kelas kreatif dan pelatihan teknologi, komunitas berbagi pengetahuan, inisiatif kewirausahaan sosial, pusat kreatifitas Inovasi, sampai pelatihan ketrampilan soft skills,” ujar Risdianto.
Reporter: Galuh Malpiana