Chanel Banten, Lebak – Enam santriwati korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum pimpinan pondok pesantren yang terjadi di Kecamatan Gunung Kencana pada Bulan Agustus 2023 lalu, mendapatkan penanganan khusus dari Kementerian Sosial atau Kemensos RI melalui Balai Sentra Galih Pakuan Bogor yang diusulkan oleh Rumah Aspirasi MHJB.
“Keenam santriwati yang merupakan korban kekerasan seksual oleh oknum pimpinan ponpes di Kecamatan Gunung Kencana ini sudah ditangani oleh Kemensos RI melalui Balai Sentra Galih Pakuan Bogor yang diinisiasi oleh Anggota DPR RI Komisi VIII Fraksi PDI Perjuangan, yakni Pak Hasbi,” kata Dede Handayani Tenaga Ahli Anggota DPR RI, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya di Rumah Aspirasi MHJB. Kamis (14/9/2023).
Baca juga : Terdakwa Kasus Korupsi Keuangan PDAM Makassar Haris Cs Divonis 11 Tahun, Jaksa Banding
Menurut Dede, keenam korban, yakni MH (21) SRT (20) SRH (17) HP, (19) AH (15) dan SI (15) telah diberikan penanganan khusus oleh Balai Sentra Galih Pakuan Bogor, mulai dari pembinaan sikis, pemeriksaan kejiwaan dan psikologi. Kemudian, saat ini dari keenamnya sudah berada di kediamannya masing-masing.
“Selain penanganan pembinaan fisik. Kemensos juga memberikan bantuan lainnya, kepada para korban rudapaksa, seperti kebutuhan sandang, pangan berikut fasilitas pendidikan dan lainnya,” ungkapnya.
Dede menjelaskan bahwa sebenarnya, yang menjadi korban rudapaksa oleh oknum pimpinan ponpes tersebut, terdapat 13 santriwati. Namun, mereka enggan melaporkannya. Karena, masih melihat kondisi istri dan anak pelaku yang usianya masih pada kecil.
“Hasil penanganannya sangat baik dan alhamdulillah, mereka kembali ceria. Bahkan, mau melanjutkan kembali untuk menuntut ilmu pendidikan,” ungkapnya.
Baca juga : Akhirnya! Pelarian Buronan Kasus Penipuan Tambang Silica Rp445 Juta Terhenti, Ditangkap di Wajo
Sementara, Anggota DPR RI Komisi VIII Fraksi PDI Perjuangan, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya mengatakan bahwa untuk saat ini para korban yang sudah mendapatkan penanganan khusus dari Kementerian Sosial RI melalui Balai Sentra Galih Pakuan Bogor sudah dikembalikan kepada orang tuanya masing-masing.
“Yang mendapatkan penanganan khusus dan berani melaporkan kekerasan seksual baru terdapat enam santriwati. Sedangkan, yang lainnya belum melapor. Jangan takut untuk melaporkan. Kasih efek jera terhadap pelaku,” ungkapnya.
Menurut Hasbi, pihaknya merasa bersyukur karena keenam korban sudah kembali ke rumahnya masing-masing dengan penuh keceriaan berkat bantuan Balai Sosial Sentra Galih Pakuan, dan beberapa dari korban. Bahkan, direncanakan akan mengikuti pelatihan keterampilan di Balai Sosial tersebut. (Red)