
Ilustrasi aksi penolakan warga menolak galian tanah/Google com
Chanel Banten – Warga Kampung Babakan Saputra dan Sena, Desa Mekarsari, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten menggelar aksi unjukrasa, Selasa 25 Februari 2025 lalu.
Aksi itu merupakan bentuk protes dan penolakan warga terkait rencana aktivitas galian tanah di wilayah itu. Warga juga sempat menyetop sebuah alat berat milik perusahaan galian.
Baca juga: Lapor! Galian Tanah di Sekitar Exit Tol Rangkasbitung Beroperasi Lagi, Tanah Berceceran Dijalan
Menurut informasi, aksi warga dilakukan karena mereka khawatiran jalan di wilayah rusak terdampak adanya aktivitas galian tanah tersebut. Sebab, meski lokasi galian berada di Desa Citeras, namun mobilitas angkutan tanah galian melewati dua kampung tersebut.
“Kami menolak galian tanah itu beroperasi, karena aktivitas mobilisasi angkutannya melewati kampung kami, yaitu Kampung Babakan Saputra dan Kampung Sena,” kata salah satu peserta aksi unjukrasa kepada wartawan.
Menurutnya, aksi penolakan yang dilakukan 2 Kampung tersebut cukup beralasan. Sebab, dampak serupa tidak sampai terjadi kembali saat adanya galian tanah di kampung Papanggo, Desa Mekarsari.
“Kami tidak mau jalan jadi hancur . Karena kalau sampai jalan rusak siapa nanti yang akan bertanggung jawab,” ujarnya.
Sementara peserta aksi lainnya menambahkan, jika pengusaha galian dianggap tidak mempunyai etika dan tata krama. Sebab, sejauh ini tidak ada izin dari warga.
Baca juga: Salah-satu Jalan di Lebak Ini Disebut Jalur ‘Neraka’
“Masa tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu sama warga tiba-tiba turun alat berat yang nantinya akan merusak jalan yang selama ini kami rawat,” ucapnya.
Sampai berita ini ditayangkan, media ini masih berupaya meminta konfirmasi terhadap sejumlah pihak perusahaan galian dan pihak kompeten lainnya.
Editor: Galuh Malpiana