Chanel Banten – “Anda memasuki daerah rawan tuyul. Hati-hati dengan uang anda,”. Berikut bunyi yang terdapat dalam spanduk yang terpampang di Dusun Ampo, Desa Dukuh Mencek, Sukorambi, Jember, Jawa Timur.
Spanduk ‘rawan tuyul’ yang viral di sosial media atau sosmed itu, muncul karena menyusul adanya laporan sejumlah warga yang mengaku kehilangan uang secara misterius.
Baca juga: Bak Sangkuriang, 4 Mesin Traktor Milik Petani di Lebak Lenyap Semalam
Melansir dari channelnewsasia.com, pada Kamis 31 Oktober 2024. Kabar soal tuyul itu salah satunya diunggah akun Instagram @kabarjemberan awal pekan ini. Bunyi dari sejumlah spanduk itu, diantaranya sebagai berikut:
Lingkungan RW 02/ RW 15 rawan tuyul. Ditengarai ada yang memelihara,” bunyi salah satu spanduk.
“Anda memasuki daerah rawan tuyul. Hati-hati dengan uang anda,” bunyi spanduk lainnya di wilayah yang sama.
Salah satu laporan warga dalam wawancara akun tersebut menyebut, spanduk itu dipasang menyusul adanya beberapa orang mengaku kehilangan uang di rumah mereka.
Warga yang mengaku kehilangan uang secara misterius itu, salah satunya AF. Ia kehilangan uang Rp50 ribu di kamarnya. Pengakuan AF, ditimpal AB kawan dari AF menyebut beberapa warga yang kehilangan uang mulai dari Rp200 ribu hingga Rp300 ribu.
Kemudian pengakuan juga disampaikan warga setempat, SL saat wawancara dengan salah satu media online. Warga itu mencurigai bahwa malingnya bukanlah manusia.
Kadang kalau saya naruh uang di lemari itu hilangnya nggak semua. Kalau nyimpan 500 ribu, yang hilang kadang cuma 100 ribu atau 200 ribu gitu. Kalau itu maling kan biasanya langsung di ambil semua, lah ini kan nggak,” kata SL.
Minta spanduk diturunkan
Camat Sukorambi, Asrah Widono, menyayangkan ulah warganya yang percaya pada hal-hal yang sulit dibuktikan kebenarannya. Dia lantas memerintahkan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Sukorambi dan unsur Kamtibmas agar spanduk-spanduk itu diturunkan.
Sementara, Kapolsek Sukorambi AKP Agus Yudi Kurniawan mengatakan, bahwa pihaknya tidak menerima laporan dari masyarakat terkait kehilangan uang. Namun, warga diimbau agar tidak resah karena hal itu belum tentu benar.
Baca juga: Bikin Bangga, Tim U-12 SSB Bina Mukti Asal Lebak Lolos Ke Ajang Bergengsi GEAS Nasional 2024
“Kami juga mengimbau warga untuk menjaga duitnya dengan baik. Jadi kalau punya uang nominalnya besar lebih baik dititipkan di bank saja,” kata Agus.
Ketua RT 02 Desa Dukuh Mencek, Suroso, mengaku didatangi banyak petugas keamanan setelah perkara spanduk itu viral. Akhirnya, dia menurunkan spanduk tersebut agar tidak semakin menimbulkan kegaduhan.
“Sekitar pukul 10.00 Wib didatangi polisi, Pak Camat, sekdes, Ketua BPD, kepala dusun dan sekdes. Terus banner-nya dicopot. Saat itu pula dibakar oleh aparat tersebut. Katanya biar tidak menimbulkan kegaduhan,” kata Suroso.
Penulis/editor: Galuh Malpiana