Chanel Banten, Lebak – Seorang wartawan media online, Dani mendapatkan perlakuan tak mengenakan saat akan meliput pagelaran musik di Alun-alun Rangkasbitung, Minggu 4 Februari 2024.
Pagelaran musik tersebut, diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT Kumala Pest Ke-59. Saat itu, Dani dibentak dan diminta membayar tiket sebesar Rp 25 ribu oleh oknum penjaga tiket.
“Jujur saya kecewa dan merasa dipermalukan oleh oknum penjaga tiket dengan caramembentak-bentak saya hanya sekadar suruh membayar tiket masuk. Padahal, maksud saat saya hendak melakukan tugas peliputan,” kata Dani kepada awak media, Senin 5 Februari 2023.
Menurut dia, jika pun dirinya yang bermaksud meliput wajib membayar tiket masuk. Seharusnya penjaga tiket itu tak perlu membentak, cukup menyampaikan dengan cara baik-baik.
“Kalau memang wajib bayar tiket, meski saya tujuannya ingin meliput. Jangan mempermalukan saya seperti itu dong, dengan cara membentak-bentak,” ujarnya.
Ia sangat menyayangkan, padahal acara musik digelar ditempat publik atau outdoor di Alun-alun Rangkasbitung yang merupakan fasilitas umum masyarakat.
“Acaranya kan digelar di Alun-alun sebagai fasilitas publik, tentu saya sebagai warga Lebak berhak juga dong,” katanya.
Soroti soal tarif parkir
Ia juga menyoroti soal biaya parkir kendaraan yang tidak realistis. Oknum penjaga parkir menarik tarif per kendaraan Rp 3 ribu, bahkan sampai Rp 5 ribu.
“Melihat hal itu, maka pikiran saya makin liar, kok malah terkesan di komersial. Acara musik bayar, tarif kendaraan mahal,” ujarnya.
Sementara, Ketua Koordinator Kumala, Mambang dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut tidak berkomentar banyak. Ia hanya menjelaskan bahwa kegiatan tersebut adalah kegiatan Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala).
“Penyelenggara Kumala, Keluarga Mahasiswa Lebak,” singkat Mambang dikonfirmasi wartawan.
Reporter: Muhamad Ubik