CHANEL BANTEN – Paguyuban pedagang Pasar tipe A Gajrug, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, berharap pemerintah daerah mencarikan solusi terkait sepinya kondisi pasar yang mereka tempati saat ini.
“Iya sepi, saat ini kios atau lapak di Pasar Gajrug kira-kira hanya terisi sekitar 15 hingga 20 persen saja,” kata Ely Suhaeli, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Baru Gajrug, dihubungi Chanel Banten, Rabu 1 Februari 2023.
Menurut pria yang akrab disapa Viter, sebelumnya pasca diresmikan pertengahan 2022 silam, kios atau lapak di Pasar Gajrug terisi sekitar 70 persen oleh pedagang. Namun, karena di pasar itu sepi pengunjung atau pembeli, maka pedagang banyak yang mundur.
“Saking sepinya, banyak pedagang yang tak mampu bertahan. Sekarang yang bertahan, mungkin hanya usaha permainan, itu pun di blok depan. Kalau di dalam sama sekali tidak ada,” katanya
Agar Pasar Gajrug ramai, kata dia, para pedagang sempat meminta agar Disperindag mencarikan solusi, salah satunya dengan menerapkan kebijakan rekayasa lalu lintas.
Baca juga: Miris, Dibangun Habiskan Miliaran Rupiah, Pasar Gajrug Kini Sepi Seolah Tak Berpenghuni
Rekayasa lalu lintas dinilai, berpengaruh untuk menarik pengunjung berbelanja ke pasar Gajrug. Hanya saja, permintaan para pedagang belum juga direspon.
“Kami pedagang sudah meminta agar ada rekayasa lalu lintas agar mobil angkutan kota atau angkot masuk melintas jalur pasar,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, pasca diresmikan pada pertengahan tahun 2022 lalu, kondisi pasar tipe A Gajrug Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, kini sepi seolah tak berpenghuni.
Padahal, pasar yang pembangunanya sempat mangkrak dan kembali dilanjutkan dengan anggaran miliaran rupiah itu, diproyeksikan bisa mengakomodir para pedagang di wilayah.
(Galuh Malpiana)
3 komentar