CHANEL BANTEN – Sejumlah wartawan menyayangkan sikap manajemen Rumah Sakit (RS) Kartini, yang dinilai tidak terbuka terhadap publik.
Pasalnya, pihak manajemen RS yang berlokasi Jl Sunan Kalijaga, Papanggo itu, terkesan bungkam saat wartawan berupaya meminta konfirmasi terkait dugaan penyerobotan lahan.
Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kabupaten Lebak, Abdul Kabir mengaku, kecewa dengan sikap manajemen RS Kartini yang sulit ditemui wartawan untuk dimintai konfirmasi.
“Sulit ditemui dan terkesan bungkam. Padahal, maksud kami ingin meminta kejelasan ke pihak manajemen RS Kartini soal adanya dugaan penyerobotan lahan oleh pihak RS, sehingga berita yang nanti ditayangkan berimbang,” kata Abdul Kabir, Rabu 1 Februari 2023.
Ia menjelaskan, persoalan yang hendak dikonfirmasikan ke pihak manajemen RS yaitu soal perluasa pembangunan di dalam lingkungan RS Kartini. Dimana dalam prosesnya terdapat adanya dugaan penyerobotan lahan dan persoalan lainnya.
“Tujuan kami hanya ingin konfirmasi itu, tapi sulitnya minta ampun. Padahal secara lembaga, kami sudah bersurat ke manajemen RS Kartini, tapi tak ada tanggapan,” katanya.
Dugaan penyerobotan lahan itu, sambung dia, dimana pihak RS diduga menggunakan Lahan eks Ciujung atau Kalimati. Seharusnya pihak RS bisa menyampaikan kepada publik terkait hal itu.
“Terlepas soal itu, ya atau tidak sebaiknya manajemen RS memberikan penjelasan kepada publik,” ucapnya.
Baca juga: Soal Sepinya Pasar Baru Gajrug, Ini Harapan Paguyuban Pedagang pada Pemkab Lebak
Ia juga menyayangkan, untuk menemui wartawan kenapa pihak RS malah mengutus pihak lain, yang tidak ada korelasinya dengan apa yang butuhkan wartawan terkait informasi yang diperlukan.
“Ini kan ngga nyambung, kita hanya meminta konfirmasi aja sulit begini,” katanya.
Sementara itu, Ketika dihubungi awak media melalui pesan WhatsApp, Lurah Cijoro Pasir Ikhsan mengatakan, terkait pembangunan RS Kartini yang berada di wilayahnya merupakan lahan di sepadan Sungai.
“Persoalan lahan itu dulu kan sudah dibahas, dan tidak boleh ada bangunan di sepadan sungai kali mati,” kata Iksan.
Mantan Camat Rangkasbitung, Yadi Basari Gunawan yang saat ini menjabat Kepala DPMPTSP Lebak, mengaku, saat dirinya masih menjabat sebagai Camat, sempat ada beberapa warga yang mendatanginya untuk meminta tanda tangan persetujuan dari pihak Kecamatan, namun ia tidak pernah menyetujuinya.
“Pernah ada yang mendatangi saya untuk meminta tandatangan terkait kepemilikan lahan di lokasi RS Kartini, tapi saya belum pernah menandatangani apapun,” tegasnya.
(Galuh Malpiana)