Awal Februari 2023, Wisata Sejarah Watertoren di Lebak Dibuka, Pengujung Tak Dipungut Biaya

CHANEL BANTEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, pada 3 Februari 2023 akan membuka objek wisata sejarah Watertoren Rangkasbitung bagi wisatawan.

Wisatawan yang akan berkunjung ke Watertoren yang dibangun Belanda pada 1931 tersebut, tidak akan dipungut biaya alias gratis.

Lokasi Watertoren berada di Pasir Tariti, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung. Tepatnya berada disamping kantor Dinas pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) Lebak.

Kepala bidang Destinasi Dispar Lebak, Usep Suparno mengatakan, revitalisasi Watertoren selesai pada akhir tahun 2022.
Kini, pemerintah daerah akan segera membuka objek wisata sejarah tersebut bagi wisatawan.

“Rencananya 3 Februari 2023, akan dibuka bagi wisatawan. Wisatawan yang berkunjung tidak dipungut biaya atau gratis,” kata Usep dihubungi Chanel Banten, Rabu 1 Februari 2023.

Baca juga: Soal Sepinya Pasar Baru Gajrug, Ini Harapan Paguyuban Pedagang pada Pemkab Lebak

Ia menjelaskan, objek wisata tersebut dapat menampung sekitar 100 orang, dan objek wisata akan dibuka setiap hari bagi wisatawan.

“Sementara belum ada tiket, kita lihat perkembangannya ke depan, apakah nanti perlu ada tiket atau seperti apa,” kata usep.

Dengan hadirnya objek wisata Watertoren tersebut, sambung dia, diharapkan wisatawan bisa berdatangan ke Lebak, telebih di Lebak masih ada objek wisata sejarah lainnya yang bisa dikunjungi, diantaranya Museum Multatuli.

“Hadirnya objek wisata Watertoren tentu bisa menambah banyak wisata edukasi di Lebak,” ujarnya.

Sejarah Watertoren
Dikansir di laman kebudayaan.kemendikbud.go.id, bangunan Watertoren (bahasa Belanda) atau menara air, dulu berfungsi sebagai penampungan dan pengaturan air untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat kota Rangkasbitung.

Bangunan yang oleh masyarakat dikenal dengan istilah menara air ini difungsikan hingga tahun 1970-an, yang mengambil air dari gunung Pulosari. Menara air ini berbentuk silinder, namun bagian atasnya berbentuk segi delapan.

Terdapat satu pintu di dinding menara air. Di atas pintu terdapat angka tahun 1931 yang diduga merupakan angka tahun pembuatan Watertoren.

(Chaerudin/Galuh Malpiana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 komentar