CHANEL BANTEN – Pembangunan jalan betonisasi di Desa Cibarani, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, dipersoalkan.
Pasalnya, proyek yang anggarannya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 500 juta itu, diduga tidak sesuai spesifikasi.
Ketua Forum Komunikasi Lembaga Swadaya Masyarakat (FK-LSM) Lebak, Yayat Ruyatna mensinyalir, pelaksanaan proyek pembangunan jalan betonisasi di Desa Cibarani dikerjakan asal-asalan.
“Diduga dikerjakan asal-asalan, karena tidak sesuai juklak dan juknis,” kata Yayat Ruyatna, Rabu 9 Nopember 2022.
Jalan tersebut, kata dia, dibangun dari APBD senilai Rp 500 juta dengan volume pengerjaan sekitar 670 meter dengan lebar 3 meter. Kwalitas jalan tidak sesuai dengan kualifikasi beton, karena tidak melalui uji laboratorium.
“Misalnya dari lebar yang seharusnya 300 meter, hanya dikerjakan 285 hingga 288 centimeter,” katanya.
Selain itu, sambung dia, ada dugaan pelaksanaan proyek juga terjadi unsur Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN). Dimana, material proyek hampir sebagian besar di dominasi keluarga Kepala desa (Kades).
“Supplier bahan material diduga itu adalah istrinya Kades,” katanya.
Baca juga: Harus Ditindak! Sudah Setahun Beroperasi, Peternakan Ayam di Cijoro Lebak Diduga Tak Miliki Izin
Menurutnya, Kades seharusnya bisa memanfaatkan anggaran yang cukup besar mencapai Rp 500 jutauntuk peningkatan jalan di desa, demi kepentingan warganya.
“Namun, sebaliknya bantuan keuangan tersebut hanya dijadikan untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kualitas dan kemanfaatannya untuk masyarakat,” kata Yayat.
Ia berharap, masyarakat setempat ikut pro aktif mengawasi pekerjaan tersebut agar sesuai dengan harapan. Masyarakat juga jangan segan-segan melapor ke Aparat Penegak Hukum (APH), jika terjadi penyimpangan.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Ketua Tim Pelaksana Teknis (TPK) Desa Cibarani, Asin tidak memberikan jawaban. Ia hanya menjawab pertanyaan wartawan soal papan proyek yang belum terpasang karena masih dalam proses cetak.
“Kalau soal papan proyek itu lagi di cetak ulang, karena papa proyek yang dulu hilang ada yang ngambil,” ujar Asim.
Sementara, Pelaksana tugas (Plt) Kades Cibarani masih belum bisa dimintai konfirmasi. Bahkan, ketika wartawan mencoba mendatangi kediamannya untuk konfirmasi, pejabat desa itu tidak ada.
(Cecep Casmadi)