CHANEL BANTEN – Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, meminta masyarakat agar mewaspadai penyakit Hepatitis pada anak. Sebagai langkah antisipasi masyarakat diminta membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Kami tidak henti-hentinya mengajak masyarakat agar membudayakan PHBS dan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Lebak, dr. Firman Rahmatullah kepada Chanel Banten, Jumat 10 Juni 2022.
Baca juga: Gubernur WH: Program Kesehatan Untuk Lahirkan Generasi yang Berdaya Saing
Selama ini, kata dia, belum ada warga yang terdeteksi penyakit hepatitis akut dengan menjalani perawatan medis di rumah sakit, puskesmas maupun klinik. Meski demikian, pihaknya tetap meminta masyarakat meningkatkan sistem kewaspadaan dini (SKD), salah satu upaya mengantisipasi penyebaran kasus penyakit tersebut.
“Selain itu, petugas medis di seluruh Puskesmas, termasuk fasilitas kesehatan yang ada, agar proaktif dan segera melapor jika menemukan kasus hepatitis itu,” ujarnya.
Adapun ciri-ciri dan gejala yang ditemukan pada pasien dugaan Hepatitis akut misterius yakni demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lemah, nyeri bagian perut, nyeri pada otot dan sendi, kuning di mata dan kulit, gatal-gatal, dan urine seperti air teh.
Ia juga meminta warga memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika menemukan gejala-gejala hepatitis, seperti mata kuning, hingga air kencing cokelat tua.
Selama ini, penyebaran hepatitis belum diketahui, sehingga masyarakat diimbau untuk membudayakan PHBS dan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan sebelum memegang makanan.
“Kami optimistis dengan membudayakan PHBS dan protokol kesehatan dapat mencegah penyebaran virus mematikan, ” katanya.
Ia mengatakan selama ini penularan hepatitis A, B, C, D dan E bersifat endemis, juga sesekali bisa menimbulkan kasus kejadian luar biasa (KLB), khusunya Hepatitis A.
Namun, sambung dia, jika masyarakat membudayakan PHBS dan menerapkan protokol kesehatan tidak akan muncul kasus hepatitis, apalagi KLB.
“Kami berharap semua elemen agar menjaga kebersihan lingkungan dengan menghidupkan gotong royong guna mengantisipasi berbagai penyakit, ” kata Firman.
Baca juga: Pentingnya Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Sejak Usia Dini, Simak Penjelasan Drg. Meutia Elda
Beberapa gejala awal Hepatitis akut misterius pada anak yang perlu diwaspadai di antaranya, sering buang air besar (BAB), atau BAB lebih dari tiga kali sehari dengan kotoran berupa ampas sampai jadi lebih cair sakit perut, mual, muntah dan demam ringan.
Apabila gejala awal Hepatitis akut misterius tersebut tidak segera ditangani, penderita bisa mengalami gejala berat yang ditandai dengan kulit dan bagian putih mata terlihat menguning, urine jadi lebih pekat dan cokelat, kotoran BAB pucat atau keabu-abuan dan tingkat kesadaran menurun.
“Begitu memasuki fase hepatitis akut berat, sel hati atau liver bisa rusak. Akibat paling berat adalah hati tidak bisa berfungsi lagi dan tidak bisa kembali normal,” kata dia.
(Cecep Casmadi)