Tempat Relokasi Pergerakan Tanah di Cihuni Tunggu Kepastian Penelitian BMKG, Sementara Warga dapat Biaya Ngontrak

Kepala desa Curugpanjang, Yadi.
Foto: Otang Sunarya

CHANEL BANTEN – Warga terdampak pergerakan tanah di Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, saat ini masih menunggu kepastian tempat relokasi.

Meski demikian, sambil menunggu ditentukannya tempat relokasi hasil penelitian dan penganalisaan pihak Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika BMKG Bandung.

Baca juga: Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cihuni Akan Diberi Dana Stimulan Rp 500 Ribu

Kepala desa (Kades) Curugpanjang, Yadi mengatakan, saat ini warga yang terdampak pergerakan tanah sudah mendapatkan bantuan stimulan dari Pemkab Lebak sebesar Rp 500 ribu per Kepala Keluarga (KK). Dana itu digunakan untuk menyewa rumah, sambil menunggu tempat relokasi ditentukan.

“Untuk lokasi tempat relokasi sudah ada. Lokasi yang diajukan di Kampung Curug Se’eng seluas 600 Meterpersegi. Lahan itu statusnya milik Desa atau tanah Bengkok,” katanya.

Terkait penetapan lahan relokasi itu, kata dia, hingga saat ini masih menunggu hasil
penelitian dan penganalisaan BMKG Bandung tentang konstur dan keadaan tanah yang akan dipakai permukiman warga nantinya,” ujarnya.

Dirinya berharap, lokasi yang disediakannya bisa terpenuhi secara syarat dan ketentuan dari BMKG untuk dijadikan permukiman warga nantinya.

Baca juga: Motor Mogok Ternyata hanya Modus! Pelaku Begal di Lebak Rampas Motor Korban

“Mudah-mudahan lahan relokasi yang telah disediakan permukiman warga bisa memenuhi syarat dan ketentuan dari penelitian dan penganalisaan pihak BMKG Bandung,” katanya.

Berdasarkan data yang ada, sambung dia, jumlah warga yang terdampak pergerakan tanah sebanyak 43 KK.

Sementara, Kepala pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febi Rizki Pratama mengaku, belum bisa memastikan bisa atau tidaknya lahan yang diajukan untuk tempat relokasi warga terdampak.

“Belum bisa dipastikan, karena masih menunggu hasil analisa dari BMKG,” kata Febi.

(Otang Sunarya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar