Musrenbang Tahun 2023, Pemkab Lebak Masih Fokus pada Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi

CHANEL BANTEN – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Lebak melalui Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) melaksanakan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Perubahan RKPD tahun 2023,

Musrenbang digelar, di Aula Multatuli Pemkab Lebak dengan dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Senin, 28 Maret 2022.

Baca juga: MTQ Tingkat Kabupaten Lebak Resmi Dibuka, 612 Khafilah Siap Bertanding

Kepala Bapelitbangda, Virgojanti mengatakan, pengendalian pandemi secara masif diikuti dengan progres pencapaian program prioritas yang positif. Dimana, pencapaian kinerja pembangunan di tahun 2021 adalah 89,5 persen, tersisa 10,5 persen yang harus diselesaikan bersama.

Memulihkan Elekonomi pasca pandemi, harus melakukan akselarasi pertumbuhan industri pariwisata. Langkah tersebut diimplementasikan dalam 4 (empat) prioritas pembangunan, yakni peningkatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing, peningkatan kualitas Infrastrutur dengan tetap memelihara kualitas lingkungan hidup, dan peningkatan kualitas tata kelola pemerintah daerah.

“Menumbuhkan ekonomi inklusif di tahun 2023 mendatang 4 sasaran sektor, yaitu industri, pertanian, perdagangan serta komunikasi dan informasi,” imbuhnya.

Selain itu juga meningkatkan iklim usaha dan investasi, dengan meningkatkan empat soal, yaitu penyederhanaan dan percepatan pelayanan investasi, pengembangan dan peningkatan sarana prasarana pariwisata, peningkatan citra pariwisata Lebak dan optimalisasi pemanfaatan suberdaya alam.

Baca juga: Emak-emak pasti Senang! Disperindag Lebak Bakal Operasi Pasar Murah, Catat Ini Tanggalnya

Dalam meningkatkan bidang kesehatan, pemerintah daerah akan menciptakan masyarakat yang sehat dan tangguh. Bidang pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan melalui tenaga pendidik dan manajemen pendidikan serta fasilitas subsidi pembiayaan penyelenggara pendidikan.

“Bidang kewirausahaan, meningkatkan Life skill berbasis kompetensi melalui peran Balai Latihan Kerja ( BLK ), bidang adaptasi, mendorong Masyarakat dan Stakeholders dengan penggunaan teknologi digital dalam melakukan aktivitas sosial dan ekonomi,” lanjut Virgojanti.

Dalam hal Infrastrutur, perlu ditingkatkan kualitas jaringan jalan dan jembatan, peningkatan sumberdaya air seperti, sungai, embung, waduk atau situ, peningkatan jaringan drainase, dan pengembangan kerjasama dalam pengelolaan sampah dan limbah regional.

(Otang Sunarya)