Lestarikan Nilai Gotong Royong, Warga 4 Kampung di Muncang Swadaya Bangun Jalan

Warga di empat Kampung sedang bergotong-royong memangun jalan.**

CHANEL BANTEN.com – Melestarikan budaya gotong-royong yang saat ini nyaris terkikis ternyata masih terjaga dengan baik. Sikap gotong-royong salah satunya masih terjaga di Desa/Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak.

Belum lama ini, warga 4 (empat) Kampung di desa setempat, yakni Kampung Palendeng, Kampung Bojong Enjay serta Kampung Nanggung bergotong-royong membangun jalan.

Baca juga: Terkait Dugaan Penguasaan Lahan di Lebak, 7 Ahli Waris Tunjuk Kuasa Hukum

Warga di empat kampung itu antusias, baik tua muda, laki-laki prempuan membangun jalan Cor sepanjang 3 kilometer dengan biaya dari dana swadaya dan donatur.

Salah satu tokoh masyarakat setempat KH. Agus Salim mengatakan, jalan yang di bangun secara swadaya ini sepanjang kurang lebih 3 kilometer.

“Kondisi jalan kami saat ini rusak parah, susah dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat serta rawan terjadi kecelakaan,” kata KH. Agus Salim, Senin 8 November 2021.

Ia berharap dengan kegiatan gotong royong tersebut, warga bisa di berikan kelancaran dalam menjalankan aktivitasnya.

“Semoga dengan cara kami bergotong royong ini, warga masyarakat bisa lancar dalam beraktivitas dan para tamu yang datang ke kampung kami tidak mengalami hambatan dan kesulitan terutama dalam berkendara,” harap Agus Salim.

Tokoh masyarakat yang lainnya juga mengatakan, jalan di wilayahnya seolah terlupakan “Kampung kami ini sepertinya terlupakan oleh pembangunan, termasuk program pembangunan Desa,” ujar Abah Bakri sapaan akrab tokmas setempat.

Ia juga menjelaskan, ini sesungguhnya termasuk jalan poros desa, ia bersama para kepala desa berunding dan berdiskusi untuk merencanakan pembangunan poros desa tersebut.

“Pasti bisa selesai itu jalan yang parah ini. Tapi yaa itu masalahnya dari awal adanya anggaran dana desa, saya melihat belum pernah ada inisiatif para kepala desa berdiskusi memikirkan jalan poros desa ini,” ungkapnya.

“Mudah-mudahan saya kliru ya. Namun demikian, kami sangat mengapresiasi dan bersyukur, kegiatan gotong royong ini yang di gagas oleh para tokoh masyarakat yang ada di empat kampung diantaranya KH Halim, KH Agus Salim, Ki Asep, Abah Bakri, dan sejumlah tokoh,” jelasnya.

Sementara itu, Didin Haryono mengungkapkan, sebagai warga masyarakat asli kelahiran kampung Palendeng mengapresiasi atas inisiatif para Tokmas yang menggerakan dan membudayakan gotong royong.

“Kami sebgai anggota masyarakat lahir dikampung ini yang saat ini berada diluar kampung mengapresiasi, dan turut bangga dan ikut mensuport kegiatan gotong royong ini, dalam pembangunan jalan ini insha Allah ini murni hasil swadaya masyarakat bukan dari biaya ADD tolong di catat yaa,” ungkap Didin yang juga senior Keluarga Mahasiswa Lebak.

Selain itu kata Didin, biaya pengecoran ini hasil dari iuran warga semampunya, ada yang menyumbangkan Rp10 ribu hingga Rp100 ribu. Ada yang menyumbang dalam bentuk semen dan lain-lain.

Baca juga:Pengurus PDPM dan PDNA Lebak Periode 2021-2025 Dilantik

“Masyarakat kami butuh jalan anu hade bisa dipake aktivitas (Masyarakat kami butuh jalan yang bagus yang bisa di pakai untuk beraktivitas). Karena sebagai jalan utama yang dilintasi oleh ke empat Kampung, atau poros desa dalam berbagai aktivutas ekonomi menuju pasar muncang ciminyak sebgai pusat ekonomi,” ujarnya.

Lebih lanjut Didin mengatakan poros desa itu terdiri dari desa Sindangwangi, desa Mekarwangi dan desa Sukanagara serta desa Jagabaya, Kecamatan Muncang.

“Setiap pagi masyarakat melalui jalur jalan ini utuk berkativitas baik utuk bejualan, berdagang, anak-anak sekolah melintasi jalan tersebut,” pungkasnya. (Bik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *