Mengenal Wisata ‘Negeri di Atas Awan’ Gunung Luhur Kabupaten Lebak, Dulu dan Sekarang

Foto: dokumen Chanel Banten

CHANELBANTEN.com – Objek wisata alam ‘Negeri di Atas Awan’, Gunung Luhur, Kabupaten Lebak saat ini sudah menjadi salah satu tujuan wisata prioritas wisatawan.

Itu karena, wisata yang terletak di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber tersebut, menawarkan panorama hamparan awan yang dapat dilihat dari atas gunung dengan ketinggian 901 di atas laut (Mdpl).

Baca juga: Gubernur Banten, Wahidin Halim: Libur Lebaran, Wisata Harus Terkendali

Sejak viral tahun 2019 lalu, wisata alam yang masuk dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) itu, langsung menyedot banyak perhatian wisatawan untuk berkunjung.

Namun, tahu kah Anda?. Sebelum berkembang seperti sekarang ini, objek wisata dengan andalan panorama awan diatas gunung itu ternyata awalnya ditemukan secara tidak sengaja loh.

Baca juga: Tertarik Bergabung dalam Jaringan Desa Wisata Resmi di Indonesia? Ini Cara Daftarnya

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Chanel Banten merangkum ulasannya yang diolah dari berbagai sumber:

Proyek pembangunan jalan
Wisata negeri di atas awan viral di media sosial sekitar akhir tahun 2019 lalu. Awal sebelum viral dan berkembang menjadi desitnasi wisata seperti sekarang, Pemerintah provinsi (Pemrpov) Banten melaksanakan proyek pembukaan jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Lebak bagian utara menuju ke selatan di Warungbanten.

Pada saat proses pengerjaan jalan itu, secara tidak sengaja para pekerja proyek jalan mendapati pemandangan indah hamparan awan yang kemudian disampaikan kepada kepala desa setempat.

Seiring berjalan waktu, kabar tersebut sampai kepada mahasiswa pecinta alam yang rajin datang berkunjung serta mengupload foto-foto di media sosial. ‘Negeri di Atas Awan’ Gunung Luhur, Citorek, Kabupaten Lebak pun akhirnya viral.

Keberadaan wisata Gunung Luhur Negeri di Atas Awan sebebarnya sudah lama dikenal. Bahkan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya pada tahun 2015 pernah mengunjungi kawasan itu. Hanya saja, fenomena keindahan alam di daerah tersebut belum benar-benar terekpose dan viral seperti sekarang ini.

Ditetapkan sebagai objek wisata
Wisata Gunung Luhur dibuka dan ditetapkan sebagai destinasi wisata sekitar tahun 2018 lalu. Namun, mulai ramai dikunjungi sejak awal 2019 hingga saat ini.

Baca juga: Libur Lebaran, Sejumlah Objek Wisata di Lebak Mulai Dipadati Pengunjung

Akses jalan
Sejak dibuka dan dibangun oleh pemerintah setempat, akses transportasi jalan di wilayah itu saat ini sangat baik. Tak hanya menopang akses menuju wisata, tetapi juga menopang roda perekonomian masyarakat.

Akses jalan menuju wisata itu bisa ditempuh melalui jalur Cipanas-Lebakgedong. Namun, karena pada awal tahun 2020 terjadi banjir dan longsor, saat ini sebagian kondisi jalur itu rusak dan terdapat jalan amblas.

Baca juga: Baru Dibuka, Objek Wisata di Banten Ditutup Lagi, Ini Tanggapan Warganet Hingga Pelaku Usaha Travel Pariwisata

Fasilitas dan Spot panorama awan
Saat ini, lokasi wisata itu sudah tertata dengan baik, terdapat fasilitas toilet, internet dan juga vila dengan harga tejangkau. Tiket masuk ke wisata itu cukup terjangkau, sekitar Rp 5.000 per orang.

Bagi wisatawan yang ingin menikmati hamparan awan di Gunung Luhur disarankan harus sudah berada di lokasi antara pukul 05.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB. Dengan demikian, wisatawan harus menginap mengingat perjalanan yang cukup jauh dengan trek yang ekstrim ke lokasi wisata tersebut.

Penulis: Galuh Malpiana l Editor: Yudha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *